Roti pipih dengan bentuk bundar dihiasi topping daging sapi atau kambing yang dicincang ini biasa disebut masyarakat Turki sebagai Lahmacun. Makanan yang disajikan di atas piring datar ini dijadikan sebagai hidangan pembuka karena memiliki ukuran yang minimalis. Topping Lahmacun juga dilengkapi dengan aneka sayuran dan bumbu. Sayuran yang menjadi bahan campuran biasanya berupa selada, irisan bawang-bawangan, acar, paprika, atau terong bakar. Sedangkan, bumbu yang ditaburkan sebagai penambah selera makan berupa bubuk cabai, kayu manis, lada hitam, jintan, atau perasan lemon.
Lahmacun yang disajikan di atas piring datar serupa dengan pizza, makanan khas Italia, dengan ukuran rotinya yang pipih. Lahmacun juga bisa dikonsumsi dengan cara digulung seperti mengkonsumsi kebab. Hanya saja, racikan topping daging cincang dan bumbu yang khas membuatnya terasa unik. Rasanya akan berbeda ketika kita menambahkan saus tomat, mayones, atau sambal seperti pada pizza dan kebab.
Bahan utama roti Lahmacun pada dasarnya sama dengan pembuatan roti pada pizza, yaitu tepung terigu dan telur. Tapi, yang membuatnya berbeda dan lebih sulit adalah bentuknya harus bundar dan pipih. Selain itu, Lahmacun juga harus dipanggang pada tungku tradisional untuk mendapatkan rasa roti yang lebih renyah dan juicy. Topping daging cincangnya pun ikut dipanggang bersama roti di dalam tungku, lho.
Berdasarkan cerita sejarah, Lahmacun merupakan makanan bergizi lengkap yang biasa disajikan di beberapa istana kerajaan Islam. Makanan tersebut dijadikan sebagai makanan takjil (pembatal puasa) setelah kurma pada saat bulan Ramadhan. Persebaran makanan yang mirip dengan Lahmacun pun meluas, khususnya untuk menyambut tamu dari negara-negara tetangga. Sehingga, muncul nama seperti pizza dan kebab sebagai makanan khas dari negara yang bersebelahan dengan Turki. Meski sekilas bentuknya mirip, rasa Lahmacun akan tetap menjadi ciri khas makanan Turki.