Khachapuri, roti pipih berisi keju meleleh yang membuat penikmatnya ketagihan. Roti ini hanya bisa dibuat oleh orang yang sedang berbahagia.
Khachapuri dapat ditemukan di berbagai tempat di Georgia, negara berpenduduk mayoritas ras kaukasoid yang bersebelahan dengan Armenia, Azerbaijan, Rusia dan Turki.
Kudapan itu tak bisa anda temukan pada acara kedukaan seperti pemakaman.
“Jika anda sedang tidak enak hati atau bersedih, ketika anda berduka atas kepergian orang yang anda kasihi atau saat anda patah hati, jangan pernah sentuh adonan roti itu. Menjauhlah darinya,” kata Mako Kavtaradze.
Kavtaradze adalah kawan saya yang lahir dan tumbuh dewasa di Tbilisi, ibu kota Georgia. Dia merupakan direktur eksekutif perusahaan penghasil rempah bernama Spy Recipe.
“Apabila suasana hati anda tidak bagus, kami dapat memberitahu cita rasa khachapuri yang anda buat,” ujarnya.
Saya dan Kavtaradze berbincang sambil menyantap kudapan berisi keju yang penuh karbohidrat itu di Rikoti Pass, restoran pinggir jalan di pusat Georgia, tak jauh dari Surami, kota yang menjadi rumah bagi komunitas keturunan Yahudi.
Khachapuri yang kami makan merupakan versi terkenal dari kawasan Imereti: tebalnya sekitar 2,5 sentimeter, bagian pinggirnya terdiri dari dua lapis kerak renyah, dan bagian tengahnya diisi keju lunak yang mudah meleleh.
Namun saya meragukan klaim Kavtaradze tentang hubungan antara emosional manusia dan roti keju.
Untuk membuktikan pernyataannya, Kavtaradze beranjak dari tempat duduknya, kemudian berjalan ke arah dapur.
“Ayo. Saya akan menunjukkan kamu wanita yang membuat panganan ini dan saya jamin, kebahagiaannya berbanding lurus dengan kelezatan khachapuri ini,” tuturnya.