Selain jadah tempe, Sate Kelinci juga menjadi makanan khas Kaliurang, Sleman. Salah satu pusat Sate Kelinci di Kaliurang adalah Tlogo Putri.
Di kedai milik Gogo (55), satu porsi Sate Kelinci dijual dengan harga Rp25ribu. Satu porsi berisi lima tusuk sate kelinci, lengkap dengan lalapan irisan kubis.
Pemilik Sate Kelinci Pak Go, Gogo atau yang akrab disapa Go menyiapkan sekitar 25-37 kelinci per harinya untuk kebutuhan libur lebaran.
“Ya seperti tahun lalu, tetapi kemarin sempat melenceng sampai 53 ekor dalam satu hari,” katanya, Jumat (12/04/2024).
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, lebaran tahun ini peningkatan pelanggan terjadi H+1 lebaran.
Hal itu karena pada hari H lebaran, pelanggan masih sibuk bersilaturahmi.
“Setelah lebaran baru mulai terlihat ada peningkatan. Kalau kemarin (hari H lebaran) kan masih fokus silaturahmi, setelah itu baru wisata,” sambungnya.
Ia menerangkan warung sate yang ia kelola saat ini turun-temurun, dari simbahnya.
Simbahnya sudah berjualan sate sejak 1931, kemudian diteruskan oleh orangtuanya, dan kini ia yang melanjutkan usaha sate.
“Kalau dulu memang bukan sate kelinci, tetapi sate kambing. Baru jadi sate kelinci tahun 1986, ya tetap ada sate kambing sama ayam. Tetapi tidak dipajang, karena mengundang lalat,” terangnya.
Keunikan warung sate Pak Go adalah karena kelinci yang sudah disembelih digantung dekat tempat membakar sate.
Menurut dia, menggantung kelinci yang sudah disembelih membuktikan bahwa sate kelinci yang dijual asli.
Sebab tidak sedikit pelanggan merasa khawatir sate kelinci dicampur dengan daging ayam. Sebab warna dan tekstur sate kelinci memang menyerupai sate ayam.
“Ada beberapa pelanggan yang khawatir dicampur sate ayam. Tetapi kalau sudah biasa jajan sate kelinci pasti tahu kalau dicampur. Teksturnya agak berbeda, kalau sate kelinci itu empuk tetapi ada sedikit kenyal,” ungkapnya.
Selain menjamin keaslian daging, yang membuatnya warung satenya tetap eksis adalah kaldu kelinci yang dibalurkan sebelum dibakar.
“Jadi tulangnya (kelinci) itu direbus, sehingga bisa jadi kaldu. Sebelum dibakar dikasih kaldu dulu. Sehingga aromanya berbeda, khas kelinci. Dan rasanya lebih enak, dagingnya lebih kenyal,” imbuhnya. (maw)