Banyak sajian menarik dalam Pesta Kuliner Khas dari 10 Negara di Rumah Detensi Imigrasi, Rabu 30 Januari 2019. Salah satunya Egusi, Sop khas Nigeria. Meski mengandung lemak, rasanya gurih dan segar.
Saya bangga makanan Nigeria disukai di sini,” John Usye, asal Nigeria, warga Rumah Detensi Imigrasi Jakarta, Rabu.
Egusi adalah jenis kuliner berkuah yang memadukan ayam kampung dan kikil sapi. Rasa gurihnya muncul dari perpaduan bumbu bawang merah, bawang putih, cabai, lada, dan garam. “Seperti biasa bumbu makanan di Indonesia,” tutur John.
Rasa segarnya muncul dari kuah egusi yang dibuat dari campuran biji labu dan melon yang dihaluskan. Penyajian kuah pun kental. Sayur sosin juga menjadi campuran pelengkap egusi. “Egusi biasanya dimakan dengan fufu,” tuturnya.
Fufu adalah makanan pokok di Nigeria, yang terbuat dari campuran tepung. “Mirip papeda kalau di Indonesia,” kata John. Meski dianggap mirip, namun tekstur fufu dan papeda sangat berbeda. Fufu cenderung tebal tidak kenyal, serta warnanya agak gelap.
Cara makan egusi dengan fufu lebih cocok menggunakan tangan, atau tanpa sendok. Fufu dikepalkan menggunakan ujung jari, kemudian dicocol kuah egusi. “Kami membuat fufu memakai tepung beras atau terigu dicampur air panas,” ujarnya.
Pesta kuliner Rumah Detensi Imigrasi Jakarta, ini digelar dalam rangka memperingati Hari Bakti Imigrasi ke-69. Ada 32 orang detensi dan pengungsi dari 9 negara yang berpartisipasi dalam acara ini. Sementara makanan dari Indonesia, ada rendang, juga jadi salah satu hidangan yang disajikan untuk melengkapi pesta kuliner tersebut.